pacman, rainbows, and roller s
Basmallah 03
Cute Yellow Pencil
http://ahmadmaruf.xtgem.com
09:38
United States
29/04/24

POST

 "Klik judul atau gambarnya untuk mengirimkan komentar anda"

ISLAM MENJAWAB PERTANYAAN: UMAT MUSLIM MENYEMBAH KA’BAH?

Jawaban Dari Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam Oleh : Dr. Zakir Abdul Karim Naik

Pertanyaan:
Ketika Islam melarang pemujaan terhadap berhala mengapa umat Muslim memuja dan menunduk di hadapan Kabah dalam ibadahnya?

Jawaban:


Ka’bah adalah Kiblat atau arah dimana umat Muslim menghadapkan wajahnya dalam sholat. Sangat penting untuk dicatat bahwa meskipun umat Muslim menghadapkan wajahnya ke Kabah ketika sholat, mereka tidak memuja atau menyembah Kabah. Umat Muslim memuja dan menyembah hanya kepada Allah. hal tersebut termaktub dalam Surah Al-Baqarah:


“Kami melihat mukamu menengadah ke langit, maka Kami akan memalingkan kamu ke arah Kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke Masjidil Haram: dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.”
[Al-Qur’an 2:144]


1) Islam percaya pada pengembangan kesatuan

Misalnya, jika umat Muslim akan melakukan sholat, bisa saja beberapa ingin menghadapkan wajahnya ke utara, sementara sebagian yang lain ingin menghadapkan wajahnya ke selatan. Agar semua umat bersatu, umat Muslim dalam sembahyangnya terhadap Tuhan yang maha Esa, diperintahkan untuk menghadapkan wajahnya ke satu arah, yaitu menghadap Kabah. Jika umat Muslim tinggal di sebelah barat Kabah, maka ke timurlah wajahnya menghadap. Jika mereka tinggal di sebelah timur Kabah, maka ke baratlah wajah mereka menghadap ketika sholat.


2) Kabah terletak di Pusat Peta Dunia


Umat Muslim adalah orang-orang pertama yang menggambar peta dunia. Mereka menggambar peta dengan meletakan selatan di atas dan utara di bawah. Kabah terletak di tengah-tengah. Kemudian pembuat peta dari Barat menggambar peta dengan meletakan utara di atas sementara selatan di bawah. Meski demikian, Ka’bah tetap terletak di tengah-tengah atau pusat dari peta dunia.


3) Tawaf mengelilingi Kabah mengindikasikan satu Tuhan


Ketika umat Muslim datang ke Masjidil Haram di Mekkah, mereka melakukan tawaf mengelilingi Kabah. Hal ini menyimbolkan keimanan dan penyembahan pada satu Tuhan sebagaimana setiap lingkaran memiliki satu titik pusat, maka hanya ada Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang disembah.


4) Hadist Umar


Terkait dengan batu hitam Hajar Aswad, ada sebuah hadist yang dihubungkan kepada sahabat Nabi SAW, Umar. Menurut Sahih Bukhari, Volume 2, tentang Haji, bab 56, H.No. 675. Umar berkata, “Aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak bisa memberi kebaikan atau kerugian. Tidak pernah aku melihat Nabi SAW menyentuh (dan mencium) mu, maka aku tidak akan pernah menyentuh (dan mencium) mu.”


5) Orang-orang berdiri di atas Ka’bah dan mengumandangkan Adzan


Pada zaman Nabi, orang-orang bahkan berdiri di atas Kabah dan mengumandangkan Adzan, atau seruan untuk Sholat. Seseorang boleh bertanya pada mereka yang menyatakan tanpa bukti bahwa umat Muslim menyembah Kabah: penyembah berhala yang mana yang berdiri di atas berhala sesembahannya?


*****


TAMBAHAN, TENTANG KA'BAH

Inilah Alasan Mengapa Umat Islam Menghadap Ka'bah Untuk Menyembah Allah


Percakapan Si A dengan seorang ustadz..

Si A : mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?

Ustadz : salah tu bro. Umat Islam ga menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.

Si A : bukankah orang Islam sembahyang menghadap Ka'bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada di dalam Ka'bah?

Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan teleponnya, sementaran sang ustadz dengan sabar menanti. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphone nya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz tersenyum.

Si A : mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi?

Ustadz : hmm..perlukah saya menjawab pertanyaanmu?

Si A : ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan? [tertawa]

Ustadz : bukan itu maksud saya. Tapi saya mencoba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya..

Si A : mengapa kau bicara begitu?

Ustadz : tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara "I love u mom"...

Si A : saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.

Ustadz : mana istrimu? Saya tak melihatnya..

Si A : istri saya di Tuban. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? [nada marah]

Ustadz : boleh saya lihat HP kamu?

Si A mengulurkan HPnya kepada sang ustadz.
Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu,
menggoncang-goncangnya,
mengetuk-ngetukHP tersebut ke meja.

Lantas sang ustadz menghempaskannya sekuat tenaga ke lantai.. PRAKKK..PECAH..Muka si A merah menahan marah. Sementara sang ustadz menatapnya sambil tersenyum..

Ustadz : mana istrimu? Saya lihat dia tidak ada disini. Saya pecahkan HP ini pun istrimu tetap tak terlihat di dalamnya?

Si A : mengapa kau bodoh sekali? Teknologi sudah maju. Kita bisa berbicara jarak jauh menggunakan telfon.

Apa kau tak bisa menggunakan otakmu? [jegerrr marahnya bro]

Ustadz : Alhamdulillah [senyum]. Begitu juga halnya dengan Allah SWT.


Umat Islam sembahyang menghadap Ka'bah bukan berarti umat Islam menyembah Ka'bah.

Tetapi umat Islam sembahyang atas arahan Allah. Allah mengarahkan umat Islam untuk sembahyang menghadap Ka'bah juga bukan berarti Allah ada di dalam Ka'bah.

Begitu juga dengan dirimu dan istrimu.
Istrimu menelpon menggunakan HP,
ini bukan berarti istrimu ada di dalam HP.

Tetapi ketentuan telekomunikasi menetapkan peraturan, kalau ingin bicara lewat telpon harus tekan nomor yang tepat, barulah akan tersambung dan kau bisa berbicara melalu HP meski istrimu tak ada di dalamnya.

Si A : [melongo]


 

Lihat postingan lain
Jadilah yang pertama mengomentari postingan ini.

UNDER MAINTENANCE
Bagikan wapsite ini:



 Kembali ke atas



 Total pengunjung :


Flag Counter

 Ambit, Waled, Cirebon, Jawa Barat 45187 Indonesia ©2014-2015 AMF